TEMA: KITA MEMINUM AIR DARI SUMUR KITA SENDIRI (Amsal 5:15; Markus 6:37)
Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman,MA
![]() | |
FOTO |
Virus corona menimbulkan ketakutan dan kegisahan yang dahsyat di seluruh dunia. Covid 19 membuat musibah kelaparan dimana-mana. Virus corona menyebabkan bisa saja terjadi kematian separuh penduduk dunia karena kelaparan akibat telah menipisnya dan habisnya persediaan makanan di rumah atau di ladang-ladang produksi dan mesin-mesin pabrik telah berhenti.
Penyakit Covid 19 memotong rantai-rantai dependensi (ketergantungan) manusia dari negara lain atau dari pemerintah. Virus corona memutuskan rantai ketergantungan manusia kepada bahan-bahan makanan yang diproduksi dengan mesin atau pabrik-pabrik. Covid 19 menghentikan manusia-manusia dari konsumsi makanan kaleng-kalengan dan yang dibungkus dengan plastik.
Saudara-saudara yang Tuhan Yesus kasihi dimana saja Anda berada bersama keluarga. Apa yang saya gambarkan ini adalah wajah dan keadaan realitas yang kita hadapi dan alami sekarang ini. Kita semua sedang berjuang dan bergumul dalam doa untuk segera berakhirnya covid 19 sebagai penyakit yang kejam ini.
Penyakit virus corona menyadarkan kita semua. Supaya Kita Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri. Covid 19 meminta kita semua untuk melihat pada potensi, talenta dan ketrampilan kita dan TANAH sebagai MAMA kita sendiri.
Kita sudah lupa pesan TUHAN kepada kita.
"Minumlah air dari kulahmu sendiri, menumlah air dari sumurmu yang membual" (Amsal 5:15).
Kita sudah lupa TANAH kita yang penuh berkat TUHAN. Kita sudah abaikan TANAH yang berkelimpahan susu dan madu. Kita hanya mengharapkan makanan dan minuman yang dihasilkan oleh mesin yang sudah dicampuri dengan bahan-bahan pengawet. Makanan dan minuman keleng yang diproduksi berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kita konsumsi atau makan dan minum yang belum tentu sehat, steril dan mungkin saja sudah kadaluwarsa. Itu sesungguhnya membahayakan tubuh kita.
Yesus Kristus adalah TUHAN pemilik langit dan bumi dan Ia mampu dan sanggup membuat ada sesuatu dari yang tidak ada.
Tepapi, TUHAN Yesus Kristus mengatakan kepad murid-murid-Nya.
"Kamu harus memberi mereka makan" (Markus 6: 37).
Murid-murid Yesus kebingungan. Karena ada 5.000 orang laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak yang berada di pedesaan yang tidak cukup tersedia makanan untuk jumlah manusia yang sebanyak itu.
Murid-murid Yesus masih berdebat dengan TUHAN.
"Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan? (Markus 6:37b).
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya.
"Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Murid-murid-Nya berkata: "Lima roti dan dua ikan" (Markus 6:38).
TUHAN Yesus bertanya tentang sesuatu yang ada pada murid-murid-Nya. Ia tidak berkata, marilah duduk, kita berdoa, supaya Aku adalah TUHAN adakan mujizat untuk turunkan makanan dari surga dengan kuasa-Nya.
Pertanyaan kita ialah apakah TUHAN Yesus Kristus tidak bisa mendatangkan makanan dengan kuasa-Nya?
Ia adalah TUHAN, maka mampu dan sanggup untuk segala sesuatu. Di Kana air menjadi anggur (Yohanes 2:1-11). Dan masih banyak tanda-tanda yang heran, takjub dan ajaib yang dilakukan TUHAN Yesus Kristus.
Maksud TUHAN Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya dan kepada kita hari ini ialah ada lima roti dan dua ikan dalam diri kita. Ada dua tangan dan sepuluh jari. Ada dua kaki dan sepuluh jari. Ada pikiran kita, mata kita, telinga kita, hidung kita, hati kita, nafas kita, kekuatan kita, ketrampilan (skill) kita, ada iman kita, ada ilmu kita, ada kesehatan yang baik, ada TANAH kita. Kita mampu dan sanggup mendatangkan makanan dan minuman dari TANAH kita.
Contoh Alkitab lain. TUHAN Allah bertanya kepada Musa.
"Apakah yang ditanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."
Lebih lanjut TUHAN berkata kepada Musa.
"Lemparkanlah itu ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya."
Tetapi TUHAN berkata:
"Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya--Musa mengulurkan tanganya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya" (Keluaran 4:2-4).
TUHAN mampu dan sanggup membebaskan bangsa Israel yang diperbudak di Mesir oleh raja Firaun. Tetapi, kita lihat TUHAN mau bekerjasama dengan orang-orang kudus dan orang-orang suci hatinya. TUHAN Allah mau berteman dan bersahabat dengan Musa dengan cara untuk memakai Musa.
TUHAN Allah tanya Musa. Musa jawab kepada TUHAN. Ditanganku ada Tongkat. TUHAN Allah suruh melangkah atau bekerja atau bertindak. Buang tongkat dan tangkat menjadi ular. TUHAN Allah menggerakkan seluruh potensi, talenta dan kekuatan yang ada pada Musa.
TUHAN Allah sampaikan kepada Musa orang sempurna. Musa orang hebat. Musa orang luar biasa. Jadi, Anda juga hebat seperti Musa. Apakah Anda bersedia katakan kepada TUHAN : "Ini saya. Ini tongkat."
Ada contoh Alkitab lain lagi utk kita dapatkan sebagai kekuatan kita. TUHAN Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya.
"Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?"
Jawab mereka: "Tidak ada."
Kata Yesus kepada murid-murid-Nya:
"Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Maka mereka nenebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan" (Yohanes 21:5-6).
Peristiwa ini penampakkan TUHAN Yesus Kristus setelah kebangkitan dari kematian-Nya. TUHAN Yesus menyadarkan dan meneguhkan bahwa untuk menggunakan jala dan juga kekuatan mereka untuk membuang jala ke arah sebelah kanan perahu.
Artinya, kita menggunakan semua kekuatan yang kita miliki dengan cara dan metode serta pendekatan yang kreatif, inovatif dan strategis untuk mendatangkan berkat dari TUHAN.
Saudara-saudara, orang-orang kudus, imamat rajani yang TUHAN Yesus kasihi dan berkati. Dalam hidup kita ada lima roti dan dua ikan. Ada tongkat di tangan kita. Ada jala ikan di tangan kita.
TUHAN Yesus berkata kepada Anda dan saya dan kita semua. Di tanganmu ada apa? Dalam hatimu ada apa? Dalam pikiranmu ada apa? Jawab kita, saya sehat, saya kuat, saya sempurna, saya ada ilmu pengetahuan, saya ada iman, dalam diri saya ada TUHAN Yesus dan Firman-Nya dan Roh Kudus (Yohanes 15:7).
TUHAN Yesus mengajarkan saudara dan saya, kita menggunakan semua talenta dan potensi dan kekuatan yang ada supaya Kita Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri.
Mari, kita kembali ke kebun, ke dusun, ke hutan. Mari kita olah TANAH kita. TANAH sebagai MAMA/IBU kita siap menyusui kita dengan segala kekayaan berkatnya.
Saudara-saudara, orang-orang benar dan kudus. Saya mau tegaskan bahwa KITA MAMPU DAN SANGGUP untuk menghidupkan keberlangsungan hidup keluarga, gereja, dan masyarakat kita. Kita mampu dan sanggup memotong rantai-rantai ketergantungan.
Marilah coba sekarang ini. Mulailah sejarang. TANAH sebagai MAMA siap menyambut kita kembali dengan gembira dan sukacita besar. Karena kita sudah lama tinggalkan dan membelakangi dia. TUHAN Yesus meminta kita melangkah dan bertindak. Ada berkat ketika kita bertindak bukan pada saat kita melipat tangan dan berpangku kaki. Melangkah sekarang, Anda MAMPU dan SANGGUP.
DALAM MEMINUM AIR DARI SUMUR KITA SENDIRI, KITA MAMPU DAN SANGGUP UNTUK MELUKUKAN APA SAJA. TETAPI, ADA SATU HAL YANG TIDAK MAMPU & SANGGUP DILAKUKAN OLEH MANUSIA, OLEH ANDA DAN SAYA.
Kita semua mampu dan sanggup untuk melakukan apa yang dipercayakan Tuhan dan juga atasan kita masing-masing. Kita semua mampu dan sanggup karena ada kuasa dan otoritas Tuhan kepada kita masing-masing.
Kita semua mampu dan sanggup karena kita gambar dan rupa Allah. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia sesuai gambar dan rupa Kita..." (Kejadian 1:26).
Kita semua mampu dan sanggup karena ada kuasa dan otoritas Allah kepada kita. ALLAH berfirman: "...supaya mereka berkuasa....(Kej. 1:26b).
Anda, saya dan kita semua mampu dan sanggup karena kita gambar dan rupa Allah dan juga ada kuasa serta otoritas dari Tuhan kita.
Tetapi ada satu perkara atau satu pekerjaan yang kita tidak mampu dan sanggup melakukannya.
Apa itu ada satu perkara atau satu hal penting yang tidak bisa dilakukan manusia?
Jawabannya: Persoalan keselamatan, pennggampunan dosa, pembebasan umat manusia dari belenggu kuasa Iblis dan dosa tidak bisa, tidak mampu dan tidak sanggup dilakukan oleh manusia.
Jaminan kepastian pengharapan, kedamaian, hidup kekal hanya dilakukan oleh Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus.
Rasul Paulus menegaskan itu. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang nemegahkan diri" (Efesus 2:8-9).
Yesus Kristus sendiri memberikan jaminan kepastian itu kepada kita, bahwa kita tidak akan hilang, kita tidak akan tersesat, kita tidak akan kecewa.
Karena Tuhan Yesus Kristus sampaikan kepada Anda dan saya, bahwa nasibmu hidupmu, masa kini dan masa depanmu sudah diselesaikan dengan sempurna di Golgota, di Kalvari.
"Sudah selesai" (Yohanes 19:30). Selanjutnya, Yesus memastikan kepada kita. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).
Jangan lupa dan percayalah dengan iman, bahwa kita semua sanggup dan mampu karena kita semua gambar dan rupa Allah dan juga ada kuasa dari Tuhan. TETAPi, KESELAMATAN dan KEBEBASAN dari kuasa Iblis dan doa hanya KASIH dan PEMBERIAN TUHAN.
Pokok-pokok doa (Matius 7:7; Yohanes 15:7). Kita berdoa dan meminta kepada TUHAN Yesus Kristus supaya:
1. Dihentikan/dilenyapkan virus corona dari bumi ini.
2. Para tenaga medis diberikan kesehatan, perlindungan dan kekuatab tambahan.
3. Para pasien terjangkit covid 19 dan orang-orang sakit normal disembuhkan.
4. Saudara-saudara kita yang telah kehilangan keluarga supaya dikuatkan, diteguhkan dan dihiburkan.
5. Saudara-saudara yang sudah kekurangan dan kehabisan persediaan makanan.
6. Pemerintah dan aparat keamanan serta semua orang yang berjuang untuk melawan covid-19.
7. Gereja tetap kuat dalam iman kepada TUHAN Yesus Kristus. Gereja Tuhan, orang-orang kudus jangan lihat Gedung-gedung megah yang kosong karena itu bukan Gereja. Gedung-gedung besar dan tinggi berdiri megah itu benda mati. TUHAN Yesus tidak ada di gedung megah itu. TUHAN Yesus ada dalam Gereja yang sesungguhnya, yaitu dalam hidup manusia.
Doa dan harapan saya supaya renungan singkat ini menjadi berkat dan pencerahan bagi yang berkesempatan membacanya.
TUHAN memberkati kita.
0 Komentar