Elisabeth Bromley, seorang wanita Amerika Serikat yang telah berkomitmen untuk memperdalam bahasa daerah Baliem Wamena
Selamat datang di channel Suara Papua ID, tempat di mana kami berusaha untuk menyuarakan keadilan, kebenaran, dan kebudayaan orang Papua. Kami ingin berbagi cerita menarik tentang upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah di daerah Baliem Wamena, Papua.
Pada cerita ini, kita mengenal Elisabeth Bromley, seorang wanita Amerika Serikat yang telah berkomitmen untuk memperdalam bahasa daerah Baliem Wamena. Elisabeth lahir di Tangma, Yahukimo, dan pada bulan April yang lalu, dia mengunjungi Wamena dan Tangma Yahukimo dengan tujuan yang sangat mulia: memperdalam bahasa daerah setempat.
Dalam bahasa Baliem, dia berkata, "An yoma wagi hit yoma hinyane agace inyom yakuligiluk" yang berarti "Saya ke sini untuk memperdalam bahasa daerah di sini."
Tindakan Elisabeth ini memberikan dorongan besar bagi komunitas di daerah tersebut. Terkadang, kita merasa bahwa bahasa Indonesia atau bahasa Inggris lebih dominan dalam interaksi sehari-hari, bahkan di antara generasi muda, sehingga bahasa daerah mulai terlupakan. Namun, upaya Elisabeth dalam memahami dan menggunakan bahasa daerah Wamena adalah dorongan yang luar biasa untuk pelestarian identitas budaya dan bahasa daerah.
Tentu saja, penting untuk diingat bahwa bahasa adalah salah satu aspek yang sangat penting dari budaya. Ketika bahasa daerah diabaikan atau terlupakan, itu dapat menyebabkan hilangnya pengetahuan dan identitas budaya yang berharga. Dengan menyuarakan bahasa daerah Wamena dalam pidatonya di acara HUT Pekabaran Injil pada tanggal 20 April 2023, Elisabeth Bromley telah memberikan contoh yang inspiratif tentang pentingnya memelihara dan mempromosikan bahasa daerah.
Elisabeth Bromley adalah anak dari Dr. Myron Bromley, seorang perintis peradaban di lembah Baliem Wamena pada tahun 1954. Keluarga Bromley telah memberikan kontribusi besar dalam memahami dan menghargai kekayaan budaya dan bahasa daerah Papua.
Semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk lebih menghargai bahasa daerah dan budaya yang beragam di Papua dan di seluruh dunia. Terima kasih telah mengikuti cerita ini di web Suara Papua ID.
Editor, Suara Papuan ID
0 Komentar