Cinta Dan Derita 


Maklumat Trikora 19 Desember 1961.

1 Desember 1961

Adalah Hari Deklarasi kemerdekaan Bangsa West Papua Barat dan Membacakan Embrio Bangsa Oleh Belanda Terhadap orang Papua.

Setelah Mendeklarasikan lalu Pengibaran Bendera Bintang Fajar di seluruh tanah air dan Kota Holandia "Jayapura" Menjadi jantung, kemudian semangat Nasionalisme orang Papua terbakar Api terus melebar. 

Dalam situasi ini presiden Soekarno Mendengar Isu bahwa sekarang Papua sudah mendeklarasikan bangsanya oleh Belanda dan semua tempat Berkibar Bendera Bintang Fajar. Setelah mendapatkan isu ini Soekarno berpikir dan bertindak Menyurati kepada presiden AS Kennedy pada tanggal 16 Desember 1961.

Isi daripada Surat itu adalah 

Indonesia akan Menggagalkan Rencana Belanda Memasukkan West Papua Sebagai Anggota PBB pada Bulan September 1962 Mendatang.

Setelah Orang Papua Berdiri Sebagai Negara 

18 Hari  dari 1 Desember 18 lalu Mulai masuk tanggal 19 Desember 1961 di lapangan Alun-alun Yogyakarta, presiden Soekarno mengeluarkan Tiga Komando Rakyat  "TRIKORA" 

TRIKORA Adalah 

••Bubarkan Negara Boneka Buatan Belanda 

••Kibarkan Bendera Merah Putih Di Seluruh tanah air 

••Lakukan Mobilisasi Umum di papua

Dengan Tiga Dalil Ini Menjadi Benteng Kekuatan Negara Republik Indonesia lalu tanggal 19 Desember 1961 presiden Soekarno Melakukan penoropan Militer di seluruh tanah air west Papua melalui udara maupun darat.

19 Desember 1961 adalah Jendela Malapetaka bagi bangsa Papua. Setelah militer turun di setiap daerah yang kibar bendera bintang fajar kemudian menurunkan bendera bintang fajar, kasih robek, bakar kemudian Kibarkan Bendera Merah putih dan pembunuhan terhadap orang Papua tidak dilihat dari usia namun menembak, membunuh, menggandung bayi, dan mengubur secara hidup", dan Memperkosa perempuan secara tidak  manusiawi.

Sampai kerja keras untuk Transmigrasi kemudian setelah Manusia Jawa masuk pulau Papua tanpa seizin hak Ulayat langsung perampasan tanah, pembunuhan, pencurian, penghinaan, penganiayaan, penculikan, penghancuran Genosida, Ekosida dan Etnosida Mulai lah pada tanggal 19 Desember itu sampai detik ini pun masih ada.

Sehingga... Rakyat Papua terlebih Generasi masa depan bangsa Papua Barat, mari kita perangkat dari realita berpikir untuk melawan dan berpihak pada Keadilan untuk bersuara bagi kemanusiaan penderitaan orang Papua.

Penderitaan orang Papua semakin meningkat, pembunuhan dan penembakan terhadap orang Papua semakin menambah, pengungsian merajalela dimana-mana, perampasan tanah adat, Hutan adat perusahaan masuk dan mengusir pemilik tanah lalu menguasai tanpa seizin pemilik.

Populasi mayoritas orang asli Papua semakin Minoritas dari atas tanah airnya, lalu pendatang menjadi mayoritas.

Orang Papua Sekarang sudah menuju Ambang pintu pemusnahan, bangsa Papua hari ini ada di persimpangan jalan dan bingung menuju ke arah mana....

Jika Gereja Hari ini Diam berbicara soal kemanusiaan dan Pejabat Papua Pengisap darah RakyatMu dan Penjilat Banta Jakarta demi kepentingan Nafsu tidak berpikir untuk selamatkan Bangsa yang menderita ini.

Siapa yang akan berbicara.....

Gereja Jadi tameng Utama untuk selamatkan Umat Tuhan,  tanah adat, hutan adat dan mampu berdiri di garis terdepan serta melawan semua bentuk yang datang mengganggu iman dan spiritual orang Papua.


oleh suara papua.id